Maret 16, 2014

Risalah Sang Hati (Puisi)


“Risalah Sang Hati”

Kecamuk diri menghantam
Mendalam menusuk jiwa
Tercabik selayang pisau
Telah menyayat sekeping hati
            Tidakkah aku yang harus disalahkan?
            Namun mengapa harus aku?
            Air tenang berkumpul di ujung mata
            Membentuk setitik genangan bening
            Upayaku meredakan rasa sakit
            Yang telah berada pada sekeping hati
Aku pun memang begini
Tak jua berkali aku rasa
Rasa sakit yang tak dapat aku kira
Tapi kau tak juga merasa
Membekaskah luka ini?
Obat hatiku telah sirna
Aku tak ingin bersemayam lama
Dalam rasa kesakitan ini
             
Namun mengapa harus aku?

wie-st
February 2014

^stay and enjoy with myBlog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maret 16, 2014

Risalah Sang Hati (Puisi)


“Risalah Sang Hati”

Kecamuk diri menghantam
Mendalam menusuk jiwa
Tercabik selayang pisau
Telah menyayat sekeping hati
            Tidakkah aku yang harus disalahkan?
            Namun mengapa harus aku?
            Air tenang berkumpul di ujung mata
            Membentuk setitik genangan bening
            Upayaku meredakan rasa sakit
            Yang telah berada pada sekeping hati
Aku pun memang begini
Tak jua berkali aku rasa
Rasa sakit yang tak dapat aku kira
Tapi kau tak juga merasa
Membekaskah luka ini?
Obat hatiku telah sirna
Aku tak ingin bersemayam lama
Dalam rasa kesakitan ini
             
Namun mengapa harus aku?

wie-st
February 2014

^stay and enjoy with myBlog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar