"Sebait Cinta ku kepada-Nya"
Nafas
terasa sesak untuk dihembus
Hati
terasa sakit untuk merasa
Kaki
yang berat melangkah
Namun
tangan tetap ingin bersimpuh
Liku dalam roda kehidupan
Berputar cepat melebihi batas waktu
Jejak perhalan yang pasti ditinggalkan
Berat melangkah namun tetap berpegang
Kuat
menghadapinya
Walau
hati menangis tak sanggup
Walau
badan meronta tak ingin
Sudahlah
reda kegelisahan ini
Masih
ada Dia tempat untuk mengadu
Tentang keluh dan kesah setiap hari
Yang selalu dituturkan
Walau tak mengubah apa-apa
Tak berbuah apa-apa
dan
Dia tak akan pernah bosan
Untuk
mendengar celoteh keluh itu
Walau
rasanya itu hak manusiawi
Namun
sepantasnya kah kita begitu?
Bersyukurlah...
Kirimkanlah sebait doa
Sebait cinta dan kasih kita
Untuk nikmat kehidupan ini
Yang telah dititipkan oleh-Nya
Sebagai lembaran ujian episode
kehidupan
Terimalah..
Walau
itu memang pahit
Walau
terasa sangat sulit
Namun
kelak
Getir
pahit itu kan memanis jua
Tak juga rugi bila begitu
Tentu lebih berarti dalam sebuah usaha
Sebab penyesalan tiada artinya
Mempersembahkan
sujud kepada-Nya
Jalankan
ibadah diatas nama-Nya
Hanya
kepada-Nya
Dalam
memohon petunjuk juga ampunan
Karena Dia pemegang kehidupan
Pembuat skenario
Layaknya sebuah lakon peran
Yang entah kapan berakhir seluruh adegan
Ya
Allah...
Engkau
pengatur segalanya
Karena
Engkau kami ada
Engkau
pencipta alam semesta
Disini...
Berlutut aku
Makhluk yang hina berlumur dosa
Berharap untuk semoga dan selalu
Aku diberikan oleh-Mu sebuah petunjuk
Untuk
mencintai-Mu
Dalam
menyembah keagungan-Mu
serta
memohon ampunan
yang
semoga kan selalu berada
Dalam
naungan ridho-Mu, Ya Allah..
Ya Allah...
Nafas terasa lega saat menuturkan
asma-Mu
Hati terasa damai merasakan nikmat-Mu
Kaki yang ringan dalam melangkah menuju
rumah-Mu
Dan tangan yang akan selalu bersimpuh
Memohon Ridho dan ampunan dari-Mu...
February 2014
untuk Lomba Tirana House
Dewi Sartieka Putri
^stay and enjoy with MyBlog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar